Umbi Sumber Pangan Kaya Manfaat
- foodsmartcityina
- Mar 22, 2019
- 2 min read
Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia dengan kalimat “belum makan kalau belum ketemu nasi”. Hal ini seolah menjadi kebiasaan makan yang dianut sejak lama. Kepercayaan tentang hanya nasi yang bisa membuat perut kenyang tersebut membuat beras menjadi sumber pangan utama di Indonesia. Namun, konsumsi beras yang tinggi gula beresiko terkena penyakit diabetes. Menurut data WHO, penderita diabetes di Indonesia pada 2008 sekitar 8 juta jiwa dan akan terus meningkat melebihi 21 juta jiwa di tahun 2025.
Tidak hanya beras, sesungguhnya Indonesia sebagai Negara dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah memiliki sumber pangan lain. Seperti di Wamena terdapat ratusan jenis ubi jalar yang mereka sebut dengan hipire. Di Jogyakarta paling tidak ada 65 jenis umbi-umbian. Juga pulau Bali yang memiliki sekitar 75 jenis umbi-umbian. Tidak hanya itu, Indonesia merupakan Negara penghasil singkong ke-4 di dunia dengan jumlah sekitar 21.5 juta ton/tahun.
Sama seperti halnya beras, umbi dan singkong juga merupakan sumber karbohidrat. Bahkan umbi memiliki lebih banyak kandungan karbohidrat, kalium, fosfor, dan zat besi, namun lebih rendah gula. Bahkan, salah satu jenis umbi yaitu Ganyong sudah dikenal sejak 2500 SM di Amerika Selatan. Umbi ini diolah menjadi tepung sehingga mudah dicerna dan cocok untuk makanan bayi dan orang sakit. Melihat manfaat dan keunggulanya, kenapa umbi tidak dipilih sebagai sumber pangan kita?
Sayangnya, umbi-umbian ini kerap dianggap makanan yang murah, dan jauh dari kata keren. Gaya hidup dan citra umbi tersebut membuat umbi bukanlah pangan yang dicari saat perut kosong. Namun, jika umbi diolah dengan lebih modern seperti dijadikan bahan dasar roti dan muffin, mungkin akan lebih banyak masyarakat yang tertarik untuk menkonsumsinya. Terlebih jika semakin banyak informasi tentang manfaat dan keunggulan umbi, bukan tidak mungkin umbi akan memiliki lebih banyak penggemar dan menjadi pilihan utama sumber pangan kita.
Sumber : Respect Magazine, Edisi 4.
Kommentare