Stoknya Menipis, Apakah Sumber Protein Ini Akan Punah?
- foodsmartcityina
- Mar 22, 2019
- 2 min read
Periode 1994-2004 hampir 80% produk perikanan dijual ke negara maju, 50% ikan berasal dari negara berkembang. Pada 2008, impor ikan menembus 100 miliar dolar AS dan ekspor 25,4 miliar dolar AS untuk pertama kali dalam sejarah. Jepang duduki posisi negara importir teratas disusul AS dan negara-negara Uni Eropa. 75% hasil perikanan Asia diperdagangkan dengan tujuan utama Jepang, AS, Eropa, dan China.
Indonesia merupakan negara yang masuk ke dalam jajaran Top 10 penyuplai bahan mentah perikanan terbesar di dunia. Andalannya adalah: Udang, Tuna, Rumput Laut, Cumi-cumi, dan Kakap. Sekitar 1,2 juta ton ikan dikirim ke luar negeri. Tetapi walaupun angka ekspor ikan setiap tahunnya bertambah, harga ikan malah terus menurun sekitar 2-3 dolar AS per kilogram.
Prioritas ekspor ikan segar perlu dievaluasi lagi, karena ternyata permintaan dalam negeri juga terus meningkat sekitar 25% pada 10 tahun terakhir. Kebutuhan ini dipenuhi dari impor perikanan yang tentunya bukan ikan segar.
Kalau dulu satu ikan bisa dinikmati bersama-sama dengan keluarga, kini satu ikan hanya cukup dikonsumsi oleh satu orang. Sebab ikan-ikan saat ini semakin kecil, karena penangkapan yang berlebihan. Sejak 2006 Jurnal National Center of Ecological Analysis and Synthesis (NCEASL sudah mengingatkan tentang terjadinya penurunan spesies ikan di dunia. Bahkan ada satu spesies ikan yang mengalami penurunan sampai 90% stok.
FAO mengatakan banyak negara yang mengabaikan pengelolaan berkelanjutan. Aktivitas penangkapan ikan berlebihan meningkat di kawasan Samudra Hindia timur laut, Samudra Pasifik tengah dan barat daya, dan Laut Atlantik timur laut. Pada saat yang sama, laut dianggap sebagai tempat sampah yang besar untuk melempar pembuangan limbah tambang ke dasar laut, pengembangan industri, reklamasi, dan tambak udang intensif.
Selain penangkapan ikan berlebih, perubahan iklim juga mempengaruhi stok ikan lho! Peningkatan CO2 sampai 720 ppm berpotensi kehilangan 25% hasil tangkapan ikan di Indonesia. Pemanasan global pun mendorong migrasi ikan-ikan dari perairan tropis ke subtropik dapat menghilangkan ikan-ikan di laut tropis kita.
Yuk mulai peduli! Kita gak mau kan, jika sumber protein kita punah?
Source: Respect Magazine Edisi 3 (https://issuu.com/respectmagz/docs/respect3ed)
Comments