Pertanian Kota Untuk Sistem Pangan Yang Menghidupkan
- foodsmartcityina
- Jan 10, 2019
- 2 min read

Pada 2050 diprediksi, sekitar 70% penduduk dunia akan tinggal di kota. Banyak kota besar di negara berkembang kesulitan dengan dampak laju pembangunan yang pesat dan tidak mampu menciptakan kesempatan kerja formal yang mencukupi bagi kaum miskin kota. Kota-kota jugakerepotan menghadapi kian bertumpuknya sampah kota, memburuknya kualitas udara serta air bersih. Tentu saja termasuk penyediaan pangan karena kota memang tidak menyediakan ruang untuk memproduksi pangan.
Belajar dari sejarah, kota yang bisa berkembang adalah kota yang menyiapkan urusan pangannya. Sayangnya, meski di beberapa tempat di Amerika Serikat mempunya aturan khusus untuk lahan pangan di perkotaan, secara umum pertanian sudah tidak menjadi bagian integral dari kota. Resesi ekonimo di tahun 1870an dan juga Depresi Besar di tahun 1920-an memaksa masyarakat Amerika kembali memproduksi pangannya dari kota. Dari saat itulah pertanian kota dilirik kembali sebagai salah satu solusi untuk kota-kota yang semakin sesak penduduknya.
Perlahan tapi pasti, pertanian kota mulai diakui perannya oleh masyarakat termasuk lembaga internasional seperti UN-Habitat dan FAO (Organisasi Pangan Dunia), Karen amemiliki kemampuan untuk memperkuat daya lenting sistem pangan perkotaan. Juga memperluas akses masyarakat miskin kota terhadap pangan yang bergizi, membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan. Selain itu untuk membantu kota-kota beradaptasi terhadap perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbon ekologis (ecological foot print).

Di Indonesia, pertanian kota mulai dikenal lewat gang-gang sempit di Kampung Banjarsari, Jakarta Selatan. Deretan hijau tanaman obat dan sayuran yang subur karena kompos yang dihasilkan rumah tangga membuat UNESCO pada tahun 1996, memilih Banjarsari sebagai lokasi proyek percontohan pengelolaan limbah rumah tangga. Upaya Ibu Harini Bambang Wahono, sang penggagas dan penggerak penghijauan di Banjarsari, ditularkan ke banyak tempat. Pada tahun 2010, di era sosial media lahir Jakarta Berkebun yang kemudian menjadi IDBerkebun, memperkenalkan pertanian kota dan kini tersebar ke banyak kota. Lewat cuitan di twitter kini anggota IDBerkebun cabang Banten mulai merambah ke bisnis dengan menyewa lahan milik pengembang BSD City, untuk ditanam sayur.
Definisi Pertanian Kota
Per definisi, pertanian kota adalah sebuah rangkaian aktivitas untuk memproduksi, memproses, dan memasarkan produk dan bahan pangan nabati, terutama dalam menanggapi permintaan harian konsumen di dalam perkotaan, yang menerapkan metode produksi intensif, memanfaatkan dan mendaur ulang sumber daya dan limbah perkotaan untuk menghasilkan beragam tanaman dan hewan ternak (Food and Agriculture Organization).
Berbeda dengan pertanian di pedesaan, pertanian kota menggabungkan pertanian dengan sistem ekonomi dan ekologis kota, pertanian kota melekat dalam dan berintertaksi dengan ekosistem kota. Kaitannya tampak pada pekerjanya yang tinggal di kota, menggunakan kompos yang dibuat dari sampah organik, dan sebisa mungkin menggunakan air yang sudah didaur ulang, berhubungan langsung dengan konsumen, menjadi bagian dari sistem pangan kota, berdampak langsung pada ekologi kota, serta sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan perencanaan kota.
Comments